Minggu, 31 Mei 2009

KONSELING ALA INDONESIA ?

Insan Konseling tercinta,
Sampai saat ini kita masih percaya dan yakin dengan ampuhnya teori konseling ala barat. Terbukti di berbagai perguruan tinggi yang mempersiapkan para calon konselor masih saja disibukkan oleh pembelajaran konseling ala psikoanalisis, behavioristik, rogerian dan sebagainya. Kalau kita kaji sebagian besar teori konseling tersebut berangkat dari akar filsafat dan kebudayaan yang berbeda bahkan bertolak belakang dengan kita. Konseling ala Amerika berangkat dari nilai-nilai individualistik, rasionalisme dan egaliter, sementara manusia kita tumbuh dalam asuhan sistem nilai kolektivisme, irasional ( bahkan emosional) dan patriarkat. Dapatkah konseling barat diterapkan dalam suasana demikian? tentulah jawabnya tidak serta merta dapat. Melainkan perlu modifikasi-modifikasi tertentu. Dalam budaya kita sebenarnya ada nilai-nilai yang mendukung suksesnya konseling. Kolektivisme misalnya yang dianggap tidak cocok untuk konseling perorangan ternyata malah bagus untuk konseling dan bimbingan kelompok. Nilai patriarkat yang bertentangan dengan nilai egaliter sering menjebak klien kita kepada perilaku menunggu petunjuk, arahan atau nasihat alih-alih memutuskan masalah secara otonom. Demikian juga irasionalisme mendorong orang yang bermasalah lebih mencari dukun atau paranormal yang lebih bisa menjanjikan penyembuhan secara instan , sementara konseling lebih menuntut bersesi-sesi pertemuan yang membosankan dan melelahkan . Budaya malas berpikir pada orang-orang kita kian memperparah keadaan.
Pertanyaan yang muncul, apakah perlu dan ada konseling ala Indonesia?
Saya pikir perlu!
Langkah awal adalah perlunya mengidentifikasikan nilai-nilai yang selama ini bertebaran pada khasanah budaya kita. Lalu mengembangkannya sebagai prasyarat dikembangkannya model konseling yang sesuai dengan budaya kita. Langkah mencari model konseling yang berjati diri Indonesia adalah langkah yang panjang. Tapi tidak ada salahnya gagasan ini bisa menggelitik pemikiran dan kreativitas para pakar dan praktisi konseling kita. Semga!

Sabtu, 30 Mei 2009

Konseling : Di sini dan Sekarang



Hai para Konselor Indonesia
Kembali kita bertemu dalam forum konseling , tempat pertemuan berbagai wacana dan diskusi berbagai soal konseling. Oleh karena itu saya sebagai penjaga gawang menunggu umpan-umpan manis dari para insan konseling Indonesia. Marilah kita majukan konseling. Ingat :
COUNSELING IS ACTION !
COUNSELING IS COMITTMEN!
COUNSELING iS WAY OF LIFE !
COUNSELLING IS FILOSOPHY!
COUNSELING IS EVERY STEP THAT WE MAKE