Senin, 17 Agustus 2009

OBITUARI

SUGENG KONDUR, PROF. MUNANDIR...

Selasa, 11 Agustus 2009 awan tipis menghiasi langit pagi di Kota Malang. Seolah-olah merasakan dan ikut berduka atas berpulangnya salah satu tokoh Bimbingan dan Konseling Indonesia, Prof. Dr, Munandir ,MA., satu hari sebelumnya.Alhamdulillah, Saya sempat bertakziah dan memanjatkan doa di hadapan jasad Beliau.
Kepergian Prof,. Munandir di tengah-tengah suasana persiapan Kongres Abkin tahun ini terasa sangat menyesakkan. Kenapa demikian? Bicara Abkin d/h IPBI tidak bisa lepas dari peran Beliau. Mustahil melepaskan nama Beliau dari sejarah dan riwayat organisasi profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia. Beliau adalah salah satu founding fathers IPBI. Sebagai Sekjen I IPBI mendampingi Prof Rosjidan MA ( Alhamdulillah masih sugeng sampai detik ini)yang menjabat Ketua Umum, beliau selalu berkiprah dalam setiap gerakan profesionalisasi Bimbingan dan Konseling di negeri ini. Beliau hampir dipastikan hadir dalam setiap pertemuan organisasi profesi sejak IPBI belum berubah menjadi Abkin. Tidak diragukan lagi komitmen Beliau terhadap profesi BK. Bahkan saya dengar sebelum wafat beliau masih saja menyempatkan ke negeri jiran Malaysia untuk menghadiri pertemuan profesi berskala internasional yang diselenggarakan oleh Perkama ( Persatuan Kaunseling Malaysia).
Lalu apa hubungan Beliau dengan Saya?
Pertama, Beliau adalah guru dan pembimbing saya ketika saya berkesempatan mengambil program pascasarjana S2 di IKIP Malang pada tahun 1989. Banyak kesan yang masih lekat dalam ingatan saya. Misalnya, pada yudicium mata kuliah Beliau yang saya ambil saya pasti memperoleh nilai tertinggi di antara teman-teman sekelas. Dan, suatu pengalaman yang hampir tak bisa dipercaya, justru Prof Munandir sendirilah yang menawari kapan saya ujian tesis. Sesuatu yang hampir mustahil diperoleh teman-teman waktu itu. Bahkan ada satu naskah tesis mahasiswa yang hampir sebulan tertumpuk di meja Beliau (maaf) tidak Beliau perhatikan!
Kedua, Puji Tuhan saya memperoleh kesempatan menjadi asisten Beliau ketika kami sama-sama merintis pembukaan program S2 BK di Unnes dalam rentang 2000-2005. Dalam kesempatan itu banyak pengalaman belajar yang saya peroleh dalam mendampingi beliau pada mata kuliah Landasan Bimbingan dan Konseling yang muncul pada semester 1. Banyak para mahasiswa S2 yang terkejut dan terkesima pada gaya mengajar Beliau yang terkesan out of the Box alias tidak lazim. gaya beliau yang enerjik meski usia tidak muda lagi tak kan mungin dilupakan oleh murid-murid Beliau. Begitupun kecintaan Beliau terhadap profesi mengajar.
Sugeng Kondur Bapak... Semoga Bapak Prof Munandir mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT. Semua Amal kebaikan Bapak semoga dicatat sebagai amal yang layak mendapatkan pahala dan diampuni segala Dosa-dosa Bapak. Kami yang muda berharap bisa meneladani sosok Bapak sebagai Insan Konseling yang memiliki integritas dan kecintaan terhadap profesi yang sering masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan sekolah.