Senin, 28 Desember 2009

SEKILAS INFO

Rekan-rekan Seprofesi Konseling
Salam Kopasta!

Berkaitan dengan realisasi gagasan PPK Unnes untuk menerbitkan buku bertajuk : KONSELING JALAN HIDUPKU ( dari Konselor Indonesia untuk Prof. Prayitno ) yang akan kita dedikasikan kepada Guru kita tersebut, maka kami mengharap sumbangan tulisan dengan ketentyuan sebagai berikut:
1. Tulisan berupa esai yang bersifat ilmiah populer, jadi tidak terikat aturan penulisan makalah .
2. Jumlah halaman maksimal 6 halaman ketik 1,5 spasi
3. Isi tulisan bisa berupa gagasan tentang profesi kita ke depan atau pengalaman praktik konseling kita di berbagai seting sekolah atau masyarakat.
4. Diakhir tulisan disertakan kurikulum vitae singkat.
5. Untuk penulis yang dimuat tulisannya tidak disediakan honorarium namun akan diberikan bukti berupa 1 eks buku.
6. Tulisan bisa dikirim ke email heruemge@gmail.com atau herumugiarso@yahoo.com paling lambat akhir Januari 2010
Harapan kita buku ini akan diluncurkan bersamaan dengan momen penyelenggaraan Kongres IKI pada tahun 2010. Kepedulian dan keikutsertaan dari rekan=rekan semua sangat kami dambakan. Kami tunggu kontribusi dan dukungan Anda!

Senin, 07 Desember 2009

SEBUAH CURHAT KEPADA KONSELING

Tuan bernama konseling, kan? Saya pengin curhat saja. Karena di negara saya ini banyak keganjilan yang tidak tertanggungkan. Anda mau dengar, kan? tolonglah anda berempati sedikit dengan perasaan saya. Begini ceriteranya. Sudah berpuluh-puluh tahun yang namanya mirip Anda itu sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah walau belum pada semua jenjang. Tapi maaf ya namanya masih jadul yaitu bimbingan dan konseling... Banyak sih yang mengaku pakar BK di negeri ini, tapi ( sekali lagi) maaf..mindset mereka sulit diubah. Buktinya BK itu masih saja ngendon di sekolah. Anak-anak muda bilang hare gene masih di sekolah. Padahal lihatlah di luar sana warga masyarakat sudah menunggu kiprah dan perkhidmatan konseling. Di belahan dunia lain adagium Counseling for All sudah sejajar dengan Education for All.. tapi ya ampun..kapan mimpi saya itu bisa terwujud ketika ada rencana dibuka pendidikan profesi guru BK, orientasinya lagi-lagi ke sekolah.
Belum hilang rasanya perih rasa ini akibat tudingan sebagai polisi sekolah, karena kinerja guru BK tidak beranjak dari tukang cari-cari kesalahan. belum hilang kekecewaan BK sering terpinggirkan. Eh ini ada upaya keras para pakar itu untuk memutar lagu lama yaitu Konseling harus tetap berumah di sekolah. Tidak percaya? Lihatlah kurikulum PPGBKyang disetujui Dikti itu.
Kalau akhirnya pun disetujui pembukaan PPGBK, pertanyaan mendasar : sudahkah pengajarnya itu bersertifikasi profesional? Di dunia manakah ada bebek beranak ayam. Saya takut nanti ayam-ayam pada ketawa menertawakan kebodohan itu : menghasilkan lulusan tenaga profesi tapi pengajarnya gak dijamin profesionalnya.
Tapi tuan konseling, saya tidak pernah putus asa. jangan kuatir selama Anda mempercayakan kepada kami, kami akan mengembangkan visi dan misi Anda lewat MODEL pendidikan profesi yang kami punya dengan resiko apapun. Kami siap menebarkan virus anda kepada siapa saja dan di mana saja. ketika kami sadar bahwa mengembangkan anda adalah semacam ibadah, kami tak ragu lagi untuk mewujudkannya.Sambil terus bermimpi bahwa suatu hari konseling berjaya di berbagai setting kehidupan di masyarakat tidak cuma di sekolah dan sekolah. udah ya Tuan, kapan-kapan kita sambung lagi curhat. Salam Hormat kami untuk tuan. Yakinlah tuan tetap di hati kami.(Konselor Heru Mugiarso)